
ThePhrase.id – Tak sedikit yang mengira kenikmatan kopi ditentukan saat diseduh. Namun, cita rasa kopi sesungguhnya dimulai jauh sebelum itu lewat perjalanan panjang. Perjalanan ini bahkan dimulai saat buah kopi masih menggantung di pohon hingga menjadi secangkir minuman favoritmu.
Setiap tahap pengolahan, dari panen hingga penyeduhan punya peran penting dalam menentukan kualitas rasa dari secangkir kopi, mulai dari aroma, tingkat keasaman, cita rasa, hingga body dan aftertaste kopi.
Lalu bagaimana perjalanan dan cara mengolah kopi agar menghasilkan cita rasa terbaik?
Buah kopi yang telah matang sempurna memiliki warna merah cerah atau “petik merah”. Buah ini menjadi fondasi utama yang menentukan cita rasa kopi. Jika buah kopi kurang matang biasanya menghasilkan rasa sepat dan pahit, sementara buah yang terlalu matang justru menghasilkan rasa asam yang berlebihan.
Setelah dipanen, buah kopi harus segera masuk ke tahap pengolahan yang sangat berpengaruh terhadap karakter rasa kopi. Metode washed atau full wash yang terjadi setelah buah dikupas dan biji direndam 12 - 48 menghasilkan rasa yang lebih bersih, cerah, dengan rasa asam yang segar.
Metode honey atau pulped natural dengan biji masih dilapisi sebagian lendir cenderung menghadirkan rasa manis yang seimbang dengan body lembut. Sementara metode natural atau dry process menghasilkan karakter fruity yang kuat, aroma winey, dan body yang lebih tebal. Setiap metode memberikan identitas rasa berbeda pada biji kopi.
Setelah diproses, biji kopi harus segera dikeringkan secara alami maupun dengan mesin pengering hingga mencapai kadar air ideal sekitar 10-12 persen. Jika biji masih terlalu basah, risiko jamur dan kerusakan saat penyimpanan akan meningkat. Sebaliknya, biji yang terlalu kering dapat kehilangan kompleksitas rasa.
Setelah kering, petani akan memilih biji kopi akan melewati proses pemilihan. Biji cacat seperti yang pecah, berlubang, atau berwarna hitam akan disisihkan. Selain itu, ukuran biji juga diseragamkan agar hasil sangrai lebih merata. Tahap inilah yang membedakan antara kopi berkualitas tinggi yang punya standar ketat dengan kopi komersial biasa.
Baca juga: Level Roasting Kopi, Proses yang Memengaruhi Cita Rasa Kopi
Biji kopi mentah kemudian disangrai untuk mengeluarkan aroma dan rasa terbaiknya. Tingkat sangrai akan sangat memengaruhi karakter kopi. Light roast cenderung menghasilkan tingkat keasaman tinggi dengan karakter yang lembut. Medium roast menghadirkan keseimbangan antara asam, manis, dan pahit, sementara dark roast menghasilkan rasa pahit yang kuat dengan aroma smoky.
Setelah disangrai, biji kopi digiling sesuai metode seduh yang akan digunakan, misal gilingan kasar cocok untuk French press dan gilingan sedang cocok untuk metode pour over. Kesalahan pemilihan ukuran gilingan dapat memengaruhi kualitas ekstraksi, seperti kopi terlalu pahit akibat over-extracted atau terlalu asam dan tipis karena under-extracted.
Baca juga: Apa Itu Kalibrasi Kopi? Rahasia Kopi Nikmat Khas Barista
Tahap terakhir adalah penyeduhan kopi sekaligus kalibrasi agar rasa yang dihasilkan sesuai dengan karakter biji kopi. Kalibrasi dalam brewing meliputi pengaturan rasio antara bubuk kopi dan air, ukuran gilingan, waktu seduh, serta suhu air. Melalui kalibrasi dan teknik seduh yang tepat, kamu bisa menghasilkan kopi sesuai selera, baik itu ringan, seimbang, atau bold. [fa]