auto

Tampil di Kelas +87kg, Realistisnya Nurul Akmal Bersaing Rebut Medali Perunggu

Penulis Rahma K
Aug 01, 2021
Tampil di Kelas +87kg, Realistisnya Nurul Akmal Bersaing Rebut Medali Perunggu
Theprase.id - Tim Indonesia masih menyisakan satu atlet yang akan turun di cabor angkat besi. Dia adalah Nurul Akmal. Lifter kelahiran Banda Aceh ini akan beresaing di Tokyo International Forum, Senin 2 Agustus 2021. Sesuai kualifikasi dulu, Nurul Akmal akan bersaing di Grup A, alias tier utama.

Ada 10 lifter dalam daftar peserta di kelas +87 kg, termasuk Nurul Akmal. Para pesaingnya adalah Li Wenwen (Cina), Charisma Amoe-Tarrant (Australia), Emili Jade Campbell (Inggris Raya), Sarah Fischer (Austria).

Nurul Akmal. (Foto. Dok. Pribadi)


Kemudian Veronica Estela Saladin Tolentino (Republik Dominika), Lee Seon-mi (Korsel), Laurel Hubbard (Selandia Baru), Sarah Elizabeth Robles (AS), dan Kuinini Juanita Mechteld Manumia (Tonga).

Bagaimana Peluang Nurul Akmal? Bicara soal peluang, Nurul Akmal paling realistis hanya bersaing di pencapaian medali perunggu. Karena jejak angkatan terbaiknya dalam event terakhir adalah 260kg. Catatan itu diukir dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Pattaya pada 2019.

Angka itu jauh di bawah Li Wenwen, yang dalam Kejuaraan Asia 2020 di Tashkent berhasil mengangkat total snatch dan clean & jerk seberat 335kg.

Di bawah Li Wenwen adalah Sarah Elizabeth Robels. Lifter Amerika Serikat catatan terbaik pada 2019 dalam Kejuaraan Dunia di Pattaya kelas +87kg adalah 285kg.

Maka itu angkatan yang dilakukan Nurul Akmal tampaknya hanya bersaing di area medali perunggu. Tapi siapa tahu Nurul Akmal bisa memberi kejutan, dengan mengangkat beban lebih berat.

Profil Singkat Nurul Akmal

Lifter Nurul Akmal sudah berusia 28 tahun. Ia lahir pada 12 Februari 1993 di Banda Aceh. Hingga sekarang ia juga tinggal di ibukota Provinsi Aceh itu.

Namun kalau sedang menjalani pelatnas angkat besi, pasti berangkat ke tempat pemusatan latihan. Ia memiliki nama panggilan: Amel.

Dia merupakan lulusan Universitas Abulyatama Banda Aceh, dengana gelar sarjana pendidikan olahraga. Klub yang diperkuatnya adalah PABSI Banda Aceh.

Nurul Akmal mulai menggeluti angkat besi pada 2009. Persisnya ketika duduk di bangku SMA. Buat atlet baru menggeluti suatu cabang olahraga secara serius di usia SMA bisa dikatakan terlambat. Tapi Nurul Akmal tetap semangat mengejar karier di cabor ini.

Filosofi yang dipegangnya terbilang menarik. Hal itu seperti dituliskannya di laman Facebook. "Jangan pernah berharap untuk diselamatkan seorang pahlawan, karena kita harus menjadi pahlawan buat diri sendiri," begitu tulisnya. (Rahma)

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic