auto

Teknologi Transaksi Nirsentuh di Jalan Tol Direncanakan Mulai Akhir 2022

Penulis Rahma K
May 25, 2022
Teknologi Transaksi Nirsentuh di Jalan Tol Direncanakan Mulai Akhir 2022
ThePhrase.id – Melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan inovasi pada tol, yakni dengan akan diterapkannya teknologi transaksi tol nirsentuh, atau yang lebih dikenal dengan Multi Lane Free Flow (MLFF).

Mungkin masih banyak masyarakat yang kurang familier dengan istilah MLFF ataupun transaksi nirsentuh. Dilansir dari laman BPJT, teknologi ini nantinya memungkinkan pengguna tol untuk tidak berhenti saat akan melewati gerbang tol.

Sehingga, tak perlu lagi mengantri panjang untuk melakukan tapping kartu uang elektronik sebagai sebuah bentuk pembayaran, seperti yang dilakukan saat ini.

Sebelumnya, tapping kartu uang elektronik memang merupakan sebuah perkembangan dari kemacetan yang ditimbulkan akibat pembayaran manual dengan adanya staf tol yang bekerja di gerbang tol. Namun, dalam keadaan jumlah kendaraan yang tinggi pada jam-jam tertentu atau pada akhir pekan, ini juga masih menimbulkan antrian pada gerbang tol.

Ilustrasi jalan tol. (Foto: bpjt.pu.go.id)


Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan bahwa implementasi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis sistem MLFF akan dilakukan secara bertahap di beberapa ruas jalan tol.

"Untuk tahap awal implementasi dimulai dengan masa transisi pada beberapa ruas jalan tol. Di mana sebagian gardu pada setiap gerbang tol masih dapat menggunakan kartu tol elektronik," ungkap Danang dalam keterangan presnya, 20 Mei 2022.

Selain pengembangan yang sedang berjalan dan penerapan yang akan dilakukan secara bertahap, Danang juga mengatakan implementasi perdananya direncanakan akan mulai pada akhir tahun 2022 ini. Sedangkan untuk ruas jalan tol yang akan kedapatan sistem ini masih belum dipublikasi, melainkan masih dalam tahap pembahasan.

"Nantinya, teknologi yang diterapkan pada MLFF yaitu menggunakan Global Navigation Satelit System (GNSS) di mana merupakan sistem yang memungkinkan  melakukan transaksi melalui aplikasi di smartphone dan dibaca melalui satelit," tutur Danang.

Untuk perangkat yang direncanakan digunakan pada transaksi nirsentuh MLFF adalah Electronic On-Board Unit atau E-OBU, dan perangkat Electronic Route Ticket. Dengan kedua perangkat ini, pengguna dapat memilih titik masuk dan keluar sesuai rute perjalanan sekali pakai.

Sedangkan dari sisi pengguna, diperlukan menggunakan aplikasi pada smartphone yang bernama Cantas. Dilansir dari Detik, perwakilan dari PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), Emil Iskandar, yang juga menggarap proyek MLFF ini, mengatakan transaksi jalan tol menggunakan aplikasi ponsel merupakan yang pertama di dunia.

"Kita boleh berbangga hati karena memang ini secara teknologi diterapkan pertama di dunia, bahkan berbasis aplikasi untuk sistem pembayaran itu juga info terakhir sampai 2021 masih yang pertama di dunia," tutur Emil dalam FGD INSTRAN bertema 'Penerapan Denda Implementasi MLFF', Jumat (20/05/2022).

Ilustrasi gerbang tol. (Foto: bpjt.pu.go.id)


Di negara lain, seperti negara-negara Eropa memang sudah diterapkan transaksi tol tanpa berhenti. Namun, harganya mahal dan menggunakan perangkat On Board Unit (OBU). Sedangkan di Indonesia direncanakan menggunakan E-OBU dengan menggunakan aplikasi yang tersambung secara built-in pada OBU.

Meski demikian, aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan karena terdapat beberapa kendala seperti kuota internet yang akan terus tersedot selama aplikasi dalam posisi aktif di jalan tol. Karena selama masih di dalam jalan tol, maka aplikasi Cantas ini harus terus aktif.

Untuk itu, berbagai upaya akan dilakukan untuk menghadapi kendala-kendala ini. Antara lain adalah dengan melakukan kerja sama dengan operator telekomunikasi di Indonesia untuk menjadikan aplikasi Cantas bebas kuota.

Karena tergolong teknologi baru, maka berbagai celah harus diperhatikan terlebih dahulu solusinya, baru dapat diujicoba dan diluncurkan kepada masyarakat. Di luar kendala yang harus dicari solusinya, teknologi ini memiliki manfaat yang juga tak kalah besar.

Seperti menghilangkan waktu antrian menjadi nol detik. Karena sebelumnya menggunakan yang elektronik seperti e-Toll masih terdapat antrian. Manfaat lain adalah efisiensi biaya operasi dan meminimalisir bahan bakar kendaraan. Dan juga dapat melakukan pembayaran tanpa hambatan, aman, nyaman, dan berkelanjutan. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic