ThePhrase.id – Momen berkumpul dengan keluarga besar di Hari Raya memang menyenangkan. Namun, terkadang kita mendapatkan pertanyaan basa-basi hingga pertanyaan sensitif saat Lebaran yang membuat bingung menjawabnya.
Banyak dari anak, cucu, ponakan, dan saudara yang menjadi takut dan enggan untuk menghadapi momen ini karena kerap mendapatkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dikatakan membuat kesal hingga dianggap menyakiti.
Sebagai contoh adalah "Kapan nikah?", "Kapan punya anak? Kok belum hamil?", "Kok belum lulus-lulus?", "Kerja di mana? Anak tante di perusahaan besar lho", "Belum diterima kerja?", "Kok gendutan?", dan lain-lain.
Pertanyaan-pertanyaan ini umumnya dilontarkan oleh para paman atau bibi yang telah lama tidak berjumpa dan ditanyakan dengan intensi rasa ingin tahu. Tetapi ada juga yang memiliki intensi yang menjatuhkan dengan pertanyaan yang disambung dengan perbandingan terhadap orang lain.
Ilustrasi silaturahmi saat lebaran. (Foto: Canva Pro/Odua Images)
Banyak yang mungkin merasa pertanyaan tersebut sensitif, terlalu basa-basi dan mungkin menyakitkan. Meskipun intensinya baik karena rasa penasaran, maupun jika intensi sang pemberi pertanyaan tidak baik.
Kendati demikian, karena sang pemberi pertanyaan merupakan orang yang lebih tua dan merupakan bagian dari keluarga, kita harus menjawabnya secara sopan. Nah, ini dia tips menghadapi dan menjawab pertanyaan basa-basi hingga sensitif saat Lebaran seperti di atas:
1. Jawab dengan sopan dan bijak
Tips menjawab yang pertama adalah jawablah dengan sopan dan bijak. Menjawab pertanyaan saat Lebaran dengan bijak dapat dan serius serta sopan cenderung membuat orang enggan untuk bertanya lebih lanjut dan menerima jawaban darimu.
Sebagai contoh, untuk pertanyaan "Kapan punya anak? Kok belum hamil?" dapat dijawab dengan "Kapan saja jika Tuhan sudah menitipkan". Untuk pertanyaan "Kapan nikah?" dapat dijawab dengan "Rumah tangga kan untuk selamanya, jadi butuh waktu nih (om/tante) buat cari orang yang pas".
Ilustrasi silaturahmi saat Lebaran. (Foto: pexels/RODNAE Productions)
2. Jawab dengan candaan
Jika kamu tidak ingin menjawab dengan jawaban yang serius, kamu bisa menghindari pertanyaan ini dengan candaan. Sebagai contoh untuk menjawab pertanyaan "Kapan lulus?", "Kapan nikah?", atau sejenisnya dapat dijawab dengan candaan seperti "Kalau gak Sabtu ya Minggu (om/tante)", atau "Hilalnya belum kelihatan nih" dan lengkapi dengan cengiran terbaikmu agar suasana menjadi cair dan kamu dapat terhindar dari kewajiban menjawab dengan serius.
3. Jawab dengan pertanyaan
Cara lainnya untuk menjawab adalah dengan kembali bertanya. Tak sedikit orang yang menggunakan teknik menjawab pertanyaan dengan pertanyaan untuk menghindar dari keharusan menjawab dengan jawaban.
Sebagai contoh kamu dapat menjawab dengan "Kalau saya nikah mau kasih kado apa nih (om/tante)?" dan "Ada kenalan yang bisa dikenalin ke saya gak nih (om/tante)?" untuk pertanyaan "Kapan nikah?", "(Om/tante) ada lowongan gak nih yang bisa aku lamar?" untuk pertanyaan "Belum diterima kerja?", atau "Tau tips diet yang ampuh gak (om/tante)?" untuk pertanyaan "Kok gendutan?".
Ilustrasi bersilaturahmi saat Lebaran. (Foto: Canva Pro/Odua Images)
4. Jawab dengan minta didoakan
Keempat, kamu bisa menjawab dengan singkat dan ampuh dengan cara minta didoakan. Cara ini berlaku untuk setiap pertanyaan seperti yang telah disebutkan di atas. Sebagai contoh adalah "Doakan saja diberi titipan anak secepatnya sama Tuhan", "Doakan cepat dipertemukan sama jodoh ya", "Doakan skripsi lancar ya biar cepat lulus", "Doakan di pembukaan kerja ini diterima ya", "Doakan dietnya lancar ya", dan lain-lain.
5. Jawab dengan senyuman
Terakhir, jika kamu tidak ingin menjawab sama sekali, kamu berhak untuk tidak menjawab. Tak perlu memaksakan diri dan mencari-cari jawaban dan cukup berikan senyuman terbaikmu pada sang pemberi pertanyaan. Karena, senyum memiliki banyak makna dan dapat membuat orang enggan untuk melanjutkan topik pembicaraan tersebut.
Itu dia beberapa tips dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan basa-basi hingga sensitif yang kerap dilontarkan saat berkumpul dengan keluarga besar. Namun, perlu diingat untuk menyesuaikan dengan orang yang bertanya ya! [rk]