leader

Tri Sugiarti, Mengolah Sampah Jadi Produk Ekspor

Penulis Rahma K
Sep 23, 2021
Tri Sugiarti, Mengolah Sampah Jadi Produk Ekspor
ThePhrase.id – Tri Sugiarti, pengolah sampah jadi produk ekspor. Sampah yang sebelumnya tidak bernilai diolah menjadi produk bernilai ekonomis dan dipasarkan di mal Gandaria City. Produk olahan sampah ini juga dipasarkan di event-event seperti bazar dan pameran dengan diajak dan dilibatkan secara gratis oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bahkan, produk olahan sampah ini kerap dibawa oleh dinas-dinas terkait ke luar negeri, sehingga produknya telah dikenal hingga luar negeri. Pasar ekspor pun terbuka lebar.

Beragam produk olahan sampah yang didaur ulang menjadi barang-barang bernilai ekonomis ini antara lain kotak tisu, kotak perhiasan, tatakan gelas, lampu petromak, hingga meja. Saat ini Tri telah memiliki lebih dari 50 varian kreasi produk yang ia jual dari sampah.

Tri adalah seorang ibu rumah tangga. Sebagai ibu rumah tangga bukan berarti tidak dapat bekerja apa-apa selain mengurus rumah. Tri Sugiarti contohnya, yang memiliki usaha kecil menjual produk dari sampah menjadi produk bernilai tinggi.

Bank Sampah Tri Alam Lestari. (Foto: facebook/ Meniik Menik)


Tidak berhenti di situ, Tri kemudian berinovasi lebih luas dengan membangun bank sampah. Tinggal di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, tempat tinggalnya kerap dikaitkan dengan tempat buang sampah dan tempat yang berkonotasi negatif. Dengan adanya bank sampah ini, kini warga Pesanggrahan mulai ‘melek’ akan pentingnya menjaga lingkungan.

Dilansir dari wawancaranya dengan Berita Satu, Tri merintis Bank Sampah bernama “Tri Alam Lestari” sejak tahun 2014 dan akhirnya berdiri pada tahun 2015. Bank sampah ini berada di Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Sampah-sampah yang didapatkan oleh bank sampah tersebut berasal dari sampah warga atau disebut juga nasabah yang telah dipilah. Nasabahnya rata-rata di sekitaran Pesanggrahan dan beberapa dari luar daerah.

Bank Sampah Tri Alam Lestari. (Foto: facebook/Bank Sampah Tri Alam Lestari)


Tidak langsung sukses. Saat pertama kali mendirikan bank sampah, tanggapan masyarakat sekitar tidak langsung membuka diri. Alasannya, tidak sedikit masyarakat yang berpikir bahwa bank sampah itu kotor, bau, dan lain-lain. Tetapi, Tri mengubah persepsi tersebut secara perlahan.

Pertama-tama ia mencontohkan mengelolaan sampah yang baik dan benar, menunjukkan hasilnya, kemudian mensosialisasikan apa itu bank sampah. Tri juga memperlihatkan buktinya, agar masyarakat percaya. Bukan semerta-merta langsung mengajak.

Kegiatan yang ada di Bank Sampah Tri Alam Lestari itu sendiri adalah menimbang sampah, menabung sampah untuk warga, serta mengedukasi warga agar mengetahui sampah yang dapat ditabung di bank sampah.

Beberapa produk hasil daur ulang. (Foto: facebook/Bank Sampah Tri Alam Lestari)


Tri mengakui bahwa pemerintah sangat mendukung bank sampah maupun UMKM yang dijalaninya. Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup telah membantunya dalam berbagai aspek, seperti memberikan pendampingan, memberikan etalase tempat meletakkan jualannya, timbangan elektrik, karung, buku tabungan, hingga ada petugas yang membantu distribusi dari bank sampah Tri ke bank sampah induk.

Berkat inovasinya tersebut, pada tahun 2018 Tri dianugerahkan penghargaan Kalpataru. Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia, kepada perorangan maupun kelompok.

Selain itu, Tri juga telah memenangkan berbagai lomba UKM. Salah satunya adalah memenangkan lomba yang diselenggarakan oleh dinas koperasi dan UKM setiap tahunnya. Pada tahun 2018 ‘Kreasi Menik’, nama usahanya, memenangkan juara 1 se-DKI Jakarta.

Tri Sugiarti. (Foto: facebook/Meniik Menik)


Di masa pandemi ini, Tri merasakan efeknya, dari kebiasaan masyarakat berbelanja online. Alhasil, menghasilkan banyak sampah plastik. Bank sampah yang dikelolanya awalnya tidak menerima plastik, namun jika tidak diterima, limbah tersebut malah terbuang sia-sia. Maka dari itu, Tri menerima limbah plastik dan mendaur ulang menjadi eco brick.

Dalam menjalani usahanya maupun bank sampah ini, Tri akui bahwa ia lakukan sepenuh hati dengan cinta. Sehingga dapat membawa manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Pesanggrahan yang tadinya semak belukar untuk membuang sampah, kini menjadi perkebunan yang lestari. Masyarakat sekitar pun bisa merasakan hasilnya.

“Aku memulai ini semua bukan karena terpaksa atau disuruh. Melainkan dari hati dan kepengen. Karena saya suka, karena saya cinta, jadi kalaupun ada halangan, rintangan, tetep kuat dan konsisten,” ujar Tri.

Bank Sampah Tri Alam Lestari. (Foto: facebook/Bank Sampah Tri Alam Lestari)


Mengenai harapannya untuk kegiatan pelestarian lingkungan, Tri berharap makin banyak orang yang peduli pada lingkungan karena akan membawa pengaruh baik untuk bumi.

“Makin banyak orang yang peduli untuk menjaga bahwa bumi ini punya kita semua, untuk kita semua. Jadi ayuk, bersama. Kalau kita melakukannya bersama, berkesinambungan, itu InsyaAllah akan membawa pengaruh baik untuk pelestarian bumi,” ungkapnya. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic