leader

Ukir Sejarah Baru, Jannik Sinner Jadi Petenis Italia Pertama yang Menangkan Wimbledon

Penulis Rahma K
Jul 16, 2025
Jannik Sinner. (Foto: Instagram/janniksin)
Jannik Sinner. (Foto: Instagram/janniksin)

ThePhrase.id – Jannik Sinner baru saja mengukir sejarah sebagai petenis Italia pertama yang menjuarai Wimbledon 2025 setelah menaklukkan juara bertahan dua kali, Carlos Alcaraz, di babak final. Laga ini menjadi penanda sempurna perjalanan kariernya.

Kemenangan ini terasa makin spesial setelah Sinner sebelumnya mengalami kekalahan memilukan dari rival yang sama di final French Open 2025, di mana ia sempat unggul dua set dan memegang tiga match point. Namun, pada akhirnya ia harus menerima kekalahan usai pertarungan lebih dari lima jam.

Kemenangan Sinner di Wimbledon bukan sekadar hasil dari teknik permainan yang matang, tapi juga buah dari mental baja dan kerja keras bertahun-tahun, yang bahkan sempat diwarnai oleh kontroversi yang nyaris menghentikan laju kariernya.

Ukir Sejarah Baru  Jannik Sinner Jadi Petenis Italia Pertama yang Menangkan Wimbledon
Jannik Sinner. (Foto: Instagram/janniksin)

Pada 2024, Jannik tersandung kasus doping dengan hasil positif menggunakan zat terlarang clostebol, sebuah steroid anabolik yang ditemukan dalam obat oles untuk luka. Hasil tes ini menimbulkan gemuruh di dunia tenis.

Namun, Jannik hanya dikenakan skorsing selama tiga bulan karena setelah penyelidikan mendalam, ditemukan fakta bahwa kontaminasi zat ini terjadi secara tidak sengaja melalui salep yang digunakan sang petenis untuk fisioterapi.

Setelah menjalankan skorsing dari 9 Februari hingga 4 Mei 2025, Jannik kembali ke lapangan dan lanjut bertanding di berbagai turnamen. Bukannya menurun, performanya justru melambung, di mana ia mencapai final French Open 2025 dan memenangkan Wimbledon 2025.

Kemenangan ini menjadi lanjutan jalannya di turnamen Grand Slam yang sebelumnya ia telah memenangkan tiga titel lainnya. Diketahui, ia merupakan pemenang Australian Open 2024 dan 2025, serta US Open 2024. Sosoknya menjadi representasi kegigihan dan bakat yang telah diasah sejak dini.

Ukir Sejarah Baru  Jannik Sinner Jadi Petenis Italia Pertama yang Menangkan Wimbledon
Jannik Sinner. (Foto: Instagram/janniksin)

Lahir di Innichen, wilayah pegunungan Italia utara di provinsi South Tyrol pada 16 Agustus 2001, Jannik ternyata awalnya menekuni olahraga ski. Didukung daerah tempat tinggalnya dan juga lingkungannya, keahliannya dalam ski bahkan mengantarkan dirinya menjuarai beberapa kompetisi nasional.

Tetapi ketika usianya menginjak 13 tahun, Jannik memutuskan untuk meninggalkan ski dan mengejar mimpi baru di olahraga tenis. Daya tarik utama tenis baginya adalah tantangan mental dan fisik serta kebebasan dalam merancang strategi permainan sendiri, hal yang jarang ditemukan dalam olahraga tim.

Ia mulai berlatih tenis secara serius di Akademi Riccardo Piatti, salah satu pelatih ternama asal Italia yang juga pernah membina Novak Djokovic dan Maria Sharapova. Di akademi tersebut, bakatnya benar-benar diasah. Ia dinilai memiliki kombinasi antara kekuatan pukulan, ketenangan, dan pergerakan kaki yang efisien.

Ukir Sejarah Baru  Jannik Sinner Jadi Petenis Italia Pertama yang Menangkan Wimbledon
Jannik Sinner. (Foto: Instagram/janniksin)

Karier profesionalnya dimulai pada tahun 2018 ketika baru berusia 16 tahun di turnamen ITF dan ATP Challenger. Hanya setahun berselang, ia menyita perhatian dunia dengan menjadi juara Next Gen ATP Finals 2019 dan menyabet gelar sebagai pendatang baru terbaik versi ATP. Lalu dalam kurun waktu dua tahun, Jannik mampu menembus 30 besar dunia, menjadi salah satu rising star paling menjanjikan dalam ATP Tour.

Karier Sinner menanjak signifikan sejak saat itu. Ia menjadi petenis pertama kelahiran 2000-an yang masuk top-10 ATP, dan dalam waktu singkat merengkuh gelar Masters 1000 pertamanya di Kanada. 

Tahun 2023, bersama Tim Italia, ia membawa negaranya menjuarai Piala Davis, lalu menutup musim dengan pencapaian nomor satu dunia setelah menjuarai Australian Open dan US Open pada 2024, serta memenangkan ATP Finals di tahun 2024.

Kini, Sinner bukan lagi sekadar “bintang masa depan.” Ia telah membuktikan bahwa dirinya pantas berada di antara legenda. Sosoknya kini turut menjadi inspirasi baru tenis dunia dan idola generasi muda Italia. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic