ThePhrase.id – Yuzuru Hanyu adalah seorang atlet seluncur indah atau figure skater asal Jepang yang memiliki segudang prestasi dan memecahkan berbagai rekor. Ia mendapat julukan 'Ice Prince' atau 'Pangeran Es' berkat kemampuannya berseluncur di atas es.
Baru-baru ini, namanya menjadi trending topic di seluruh dunia. Namun, kali ini bukan karena prestasinya, melainkan karena pengumuman pernikahan yang ia bagikan melalui media sosial X (dulunya Twitter) pada Jumat 4 Agustus 2023.
Pada surat digital yang ditulis dan bagikan tersebut, ia mengatakan bahwa dirinya memutuskan untuk menikah. Sebelumnya, ia terlebih dahulu berterima kasih kepada seluruh orang yang selalu mendukungnya.
"Kepada seluruh orang yang mendukung saya, terima kasih telah selalu mendukung saya. Saya, Yuzuru Hanyu, dengan ini mengumumkan bahwa saya memutuskan untuk menikah," tulisnya.
Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut terkait waktu pernikahannya, serta siapa sosok beruntung yang berhasil memenangkan hatinya. Ia lebih banyak menekankan tentang perjalanannya sebagai figure skater selama 24 tahun dan momen-momen sebagai seorang atlet yang berkompetisi.
Ia juga dengan rendah hati mengatakan dirinya belum merupakan orang yang dewasa, tetapi terus mendapatkan dukungan yang besar. Terakhir, ia menjabarkan bahwa dirinya akan terus melanjutkan kariernya di atas es dan melakukan yang terbaik dengan perasaan senang karena banyak orang yang mendukungnya.
Namun, seperti diketahui, pada Juli 2022, Yuzuru mengungkapkan dirinya pensiun dari dunia competitive figure skating. Ia tak akan lagi mengikuti kompetisi figure skating apapun.
Kendati demikian, ia tak memiliki niat untuk meninggalkan dunia yang telah dijalaninya selama kurang lebih 25 tahun tersebut. Ia memutuskan untuk terjun ke dunia figure skating profesional, dengan begitu ia dapat membawa seluncur indah ke 'tempat yang berberda' dan dengan cara yang berbeda pula.
Lahir di Sendai, Jepang pada 7 Desember 1994, Yuzuru merupakan atlet seluncur indah yang telah menginjakkan kaki ke arena es sejak tahun 1998 ketika masih berusia empat tahun. Kala itu, ia sering 'mengganggu' sang kakak latihan seluncur indah.
Melihat hal ini, pelatih sang kakak, Mami Yamada menyarankan dirinya untuk mencoba olahraga tersebut, alih-alih 'mengganggu' saudaranya. Mami Yamada kemudian juga menjadi pelatih Yuzuru hingga kelas dua SD. Ia kemudian dilatih oleh Shoichiro Tsuzuki, mantan pelatih peraih medali dunia pertama Jepang, Minoru Sano.
Di bawah tangan pelatih andal, kemampuan Yuzuru makin terbentuk. Ia mulai mengikuti kompetisi di tahun 2004 ketika usianya masih 10 tahun sebagai atlet novice yang kemudian naik ke level junior. Ia mengikuti berbagai kompetisi junior di Jepang dan memenangkan berbagai medali.
Yuzuru mulai menekuni kariernya sebagai atlet senior di tahun 2011 ketika menginjak usia 15 tahun. Di awal kariernya sebagai figure skater senior, ia masih meniti langkah demi langkah. Finis di posisi ketujuh, keempat, kedua, ia secara perlahan memantapkan kemampuannya di atas ring.
Hanya tiga tahun setelah debutnya, Yuzuru berhasil meraih medali emas pertamanya di Olimpiade atau 2014 Winter Olympics Sochi. Ia meraih medali emas ini pada nomor men's singles, dan memecahkan sederet rekor dunia dan rekor firsts.
Ia menjadi skater pertama yang mencetak skor di atas 100 poin dalam men's short program, memecahkan rekor Olimpiade baru 280,09 poin dalam total gabungan. Ia juga menjadi peraih medali emas termuda sejak Dick Button dari Amerika Serikat di tahun 1948, dan menjadi skater Asia pada nomor tunggal putra pertama yang meraih medali emas di cabor figure skating, serta medali emas kedua Jepang pada cabor ini.
Di tahun yang sama, ia juga mengikuti kejuaraan Skating Dunia 2014 dan juga berhasil meraih medali emas. Ia mengukuhnya dirinya sebagai atlet yang dapat meraih dua gelar puncak pada kejuaraan bergengsi.
Kemenangannya dan deretan medali yang ia raih terus berjalan seiring berjalannya waktu. Meskipun begitu, Yuzuru juga kerap mengalami cedera dan harus beristirahat selama beberapa waktu dari waktu ke waktu.
Beberapa rekor lain yang ia pecahkan antara lain menjadi skater yang mencetak skor di atas 200 dan 300 poin di dua segmen. Ia juga menjadi skater pria pertama yang memenangkan Grand Prix Final selama tiga dan empat musim berturut-turut.
Selain itu, ia juga menjadi skater pertama yang sukses mendaratkan lompatan quadruple loop dalam kompetisi dan menjadi skater pria pertama yang berhasil mempertahankan medali emas Olimpiadenya selama 66 tahun terakhir pada Olimpiade 2018 di Pyongchang. [rk]