lifestyleBeauty

Viral di TikTok, Apa Itu Office Air dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Penulis Rahma K
Jun 29, 2025
Ilustrasi Office Air. (Foto: Freepik/wayhomestudio)
Ilustrasi Office Air. (Foto: Freepik/wayhomestudio)

ThePhrase.id – Istilah Office Air kian mencuat penggunaannya oleh para pengguna media sosial, terutama TikTok. Jumlah video yang muncul ketika istilah ini diketik mencapai 80,6 juta video. Tetapi, apa yang dimaksud dengan Office Air?

Office Air yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti 'udara kantor', merupakan sebuah fenomena yang dialami para pekerja kantoran di seluruh belahan dunia. Pengertiannya mengarah pada penampilan yang jauh berbeda ketika baru sampai di kantor dan di sore hari ketika pulang kantor.

Perbedaan penampilan yang dimaksud adalah wajah yang ketika berangkat kian rapi dengan makeup ataupun hanya dengan riasan minim, tetapi ketika hari menuju senja, tampilan tak lagi seperti sedia kala. Kulit yang berminyak atau kering, bibir yang pecah-pecah, rambut yang lepek menjadi tampilan raut wajah yang cukup mengagetkan ketika memandang cermin.

Jika seseorang merasa penampilan yang berubah 180 derajat di pagi dan sore hari pada hari kerja ini hanya terjadi padanya, ternyata jutaan orang lainnya juga merasakan hal yang sama dan membagikan pengalaman mereka di TikTok. Dari situlah istilah Office Air atau yang juga disebut sebagai Work Air muncul.

Dilansir dari laman Forbes, banyak orang yang merasakan hal ini menyalahkan sirkulasi udara di kantor yang kurang baik seperti tak adanya jendela yang terbuka, AC yang terlalu dingin, pencahayaan yang buruk, rekan kerja atau bos yang memiliki bad vibes, hingga blue light dari komputer.

Alasan-alasan di atas memang bisa menjadi faktor yang menyebabkan Office Air, tetapi dilansir dari Refinery29, Dr. Derrick Phillips, konsultan dermatologis dan duta besar CeraVe mengatakan bahwa perjalanan di lingkungan berpolusi menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kulit.

Baik di Indonesia, negara-negara lain di Asia Tenggara, ataupun di Amerika Serikat, pekerja kantoran memiliki rutinitas yang sama, yaitu bangun pagi, bersiap-siap, menempuh perjalanan ke kantor baik dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum, bekerja hingga sore hari, menempuh perjalanan pulang, lalu istirahat.

Menurut Dr. Derrick Phillips, polutan udara seperti emisi kendaraan dan partikel debu dapat menembus kulit dan memicu peradangan, meningkatkan produksi melanin yang menyebabkan hiperpigmentasi, serta mempercepat pemecahan kolagen, protein yang memberikan kekenyalan pada kulit.

Di sisi lain, kurangnya kelembapan udara di ruang kantor tertutup menjadi faktor besar lainnya yang menyebabkan Office Air pada wajah dan rambut. Menurut Fiona Brackenbury, seorang pakar kulit, AC dapat menghilangkan kelembapan udara dan menyebabkan stres pada kulit yang berujung pada dehidrasi, kekeringan, dan peningkatan sensitivitas.

Viral di TikTok  Apa Itu Office Air dan Bagaimana Cara Mengatasinya
Ilustrasi Office Air. (Foto: Freepik/DC Studio)

Beberapa jenis AC dapat membuat kulit sangat kering. Jika didukung dengan tak adanya jendela yang dibuka, maka kulit tak banyak terpapar oksigen. Ketika hal ini dikombinasikan dengan dehidrasi, maka akan membuat kulit tampak kusam dan lelah.

Untuk mengatasi fenomena ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, menggunakan skincare yang mendukung seperti yang memiliki kandungan antioksidan dapat melindungi kulit dari radikal bebas dari emisi kendaraan, asap rokok, sinar UV, hingga udara dalam ruangan yang terus berputar.

Selain itu, double cleansing juga tak kalah penting ketika membersihkan wajah. Gunakan pembersih seperti milk cleanser, oil cleanser, atau micellar water sebelum sabun cuci muka. Pemilihan makeup yang tepat juga menjadi kunci agar riasan wajah tak longsor di akhir hari. Begitu juga pemilihan skincare yang menghidrasi kulit seperti yang memiliki kandungan ceramide atau hyaluronic acid. 

Terakhir, kurangi tingkat stres. Setiap pekerjaan memang datang beriringan dengan stres yang tinggi, dan stres tidaklah baik untuk kulit. Pasalnya, stres memengaruhi kadar hormon dan memicu peningkatan kortisol. Jika terjadi, ini mengakibatkan perubahan pada kadar sebum yang meningkatkan produksi minyak pada kulit dan memperparah peradangan yang kemudian menyebabkan jerawat hingga eksim.

Fenomena Office Air jadi pengingat bahwa lingkungan kerja memang berdampak pada kondisi kulit. Dengan perawatan yang tepat dan manajemen stres yang baik, menjaga kulit tetap sehat dan segar sepanjang hari bukan hal yang mustahil. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic