ThePhrase.id – Tahukah kamu? Terlalu lama duduk dalam satu hari dan dilakukan terus menerus ternyata memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang yang buruk untuk tubuh dan kesehatan.
Dilansir dari Better Health, duduk terlalu lama dapat berdampak pada masalah kesehatan kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Duduk terlalu lama juga dikatakan berdampak buruk pada kesehatan mental.
Sumber lain yaitu Healthline bahkan mengatakan aktivitas yang tampak tidak berbahaya ini dapat berpotensi mematikan. Tak jarang juga kita mendengar istilah 'sitting is the new smoking' atau 'duduk adalah merokok yang baru' yang berarti duduk terlalu lama memiliki efek yang sama dengan merokok.
Ilustrasi pekerja kantoran yang duduk lama. (Foto: pexels/Andrea Piacquadio)
Dampak buruk duduk terlalu lama
Perlu menjadi perhatian bahwa dampak buruk dari duduk terlalu lama bukan hanya sekadar spekulasi, melainkan dari berbagai studi dan penelitian pada banyak orang. Baik yang sering duduk dalam waktu lama, maupun orang yang lebih banyak beraktivitas fisik. Berikut adalah beberapa dampaknya:
1. Nyeri punggung bawah dan masalah tulang belakang
Dilansir dari laman Yale Medicine, duduk dalam waktu yang lama dapat memberikan tekanan yang signifikan pada struktur tulang belakang dan persendian lainnya, seperti bahu dan pinggul. Eric Holder, ahli fisioterapi dari Yale Medicine mengatakan bahwa duduk terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan otot dini, pengetatan fleksor pinggul, dan otot-otot inti yang melemah.
Dengan begitu mengakibatkan peningkatan pada punggung bawah dan mengurangi fleksibilitas tulang belakang. Bahkan, Holder juga mengatakan duduk terlalu lama tanpa pergerakan aktif dapat menyebabkan osteoporosis.
2. Kaki dan bokong yang melemah
Bukan hanya punggung bawah dan tulang belakang yang berisiko terkena dampak dengan duduk terlalu lama, kaki dan bokong juga terpengaruh. Melansir laman Better Health, duduk dalam waktu yang lama dapat menyebabkan otot kaki dan bokong melemah. Padahal, otot-otot besar ini memiliki peran penting untuk berjalan dan membuat tubuh stabil.
Ilustrasi pekerja kantoran yang sakit punggung bawah. (Foto: freepik)
3. Berat badan bertambah dan obesitas
Dampak yang satu ini tentu telah jelas. Bergerak dapat membakar kalori, jika dalam satu hari seseorang lebih banyak duduk tanpa bergerak maka kalori yang dikonsumsi tidak terbakar dan akan menumpuk dan membuat berat badan bertambah.
Dilansir dari Healthline, bergerak membuat otot melepaskan molekul seperti lipoprotein lipasi yang dapat memproses lemak dan gula yang dikonsumsi. Jika tidak banyak bergerak maka pelepasan molekul akan berkurang dan bokong berisiko melebar.
4. Risiko kanker
Dampak satu ini memang menyeramkan. Tetapi, dampak ini bukan spekulasi belaka, tetapi penelitian mulai menemukan korelasi antara keduanya. Beberapa jenis kanker yang berhubungan adalah kanker paru-paru, rahim, dan usus besar.
Yale Medicine juga mengatakan bahwa gaya hidup yang tidak banyak bergerak secara umum berkontribusi secara independen terhadap kanker. Sama halnya seperti dengan terlalu banyak makan daging merah, atau merokok.
5. Masalah pembuluh darah
Jika kaki bagian bawah terasa lelah, bengkak dan pegal setelah lama duduk, jangan diabaikan! Menurut Britt H. Tonnessen, ahli bedah vaskular, hal ini berarti kamu tengah merasakan darah dan cairan yang menggenang di area tersebut. Jika hal ini terus terjadi maka dapat berkembang menjadi deep vein thrombosis (DVT), yakni ketika darah membeku di pembuluh darah kaki bagian dalam. Bahayanya, ini dapat mengalir ke paru-paru.
Ilustrasi pekerja kantoran yang mengalami kecemasan dan depresi. (Foto: freepik/DCStudio)
6. Kecemasan dan depresi
Studi tentang keterkaitan antara hubungan duduk terlalu lama dengan kondisi mental memang tidak lebih banyak dari hubungannya pada tubuh secara fisik. Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa kecemasan lebih berisiko tinggi terjadi pada orang yang paling banyak duduk.
Healthline mengatakan bahwa hal ini bisa berhubungan dengan manfaat kesehatan mental yang didapatkan orang dari berolahraga tidak didapatkan oleh orang yang lebih sering duduk dan jarang bergerak.
Yang harus diperhatikan
Hati-hati bagi para pekerja kantoran yang lebih banyak duduk di depan layar setiap harinya, atau pekerjaan lain yang mengharuskan duduk dalam waktu lama. Begitu juga dengan orang-orang yang gemar duduk dalam waktu yang lama seperti di depan televisi.
Dalam satu hari, disarankan untuk tidak duduk lebih dari delapan jam. Dilansir dari laman Mayo Clinic, peneliti yang meneliti studi tentang waktu duduk menemukan bahwa orang yang duduk selama lebih dari delapan jam setiap hari tanpa aktivitas fisik memiliki risiko kematian yang serupa dengan yang ditimbulkan oleh obesitas dan merokok. [rk]