lifestyle

Workaholic vs Overworked: Memahami Perbedaan dan Dampak Negatif Keduanya

Penulis Rahma K
Dec 28, 2024
Ilustrasi perempuan yang bekerja. (Foto: Freepik/wayhomestudio)
Ilustrasi perempuan yang bekerja. (Foto: Freepik/wayhomestudio)

ThePhrase.id – Apakah kamu adalah orang yang terus menerus bekerja, hingga lembur dan bahkan di hari libur? Atau apakah kamu memiliki teman yang seperti ini? Jangan sampai salah, ada dua istilah yang bisa mendeskripsikan fenomena ini.

Workaholic dan overworked kurang lebih memiliki definisi yang mirip, yakni istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang bekerja secara terus menerus. Tetapi, keduanya memiliki berbedaan di mana yang satu dilakukan karena candu, dan yang lainnya dilakukan karena tuntutan pekerjaan. Agar tak keliru, yuk ketahui perbedaan keduanya!

Workaholic

Workaholic adalah istilah yang mendeskripsikan seseorang yang kecanduan bekerja. Mereka adalah orang-orang yang senang melakukan aktivitas bekerja tanpa mengenal waktu, baik itu lembur di malam hari, hingga di hari libur ketika waktunya beristirahat. Kunci dari fenomena ini adalah dilakukan karena dorongan dalam dirinya sendiri dan tanpa paksaan orang lain.

Bahkan, menurut penelitian dari American Psychological Association, workaholic dijabarkan sebagai kondisi ketergantungan pada pekerjaan. Orang dengan kondisi ini akan merasa bahagia dan puas hanya ketika mereka tengah bekerja.

Workaholic vs Overworked  Memahami Perbedaan dan Dampak Negatif Keduanya
Ilustrasi workaholic. (Foto: Freepik/pressfoto)

Lebih lanjut, sebuah penelitian dari National Institute for Occupational Safety and Health mengungkapkan bahwa para workaholic memiliki kecenderungan untuk terus bekerja meski telah selesai dengan pekerjaan mereka. 

Ciri-ciri lain orang workaholic adalah mereka selalu memikirkan pekerjaan dan tak memikirkan hal lain. Bahkan, ketika sedang sakit, mereka tetap bekerja. Orang-orang workaholic memiliki tendensi untuk merasa depresi ketika mereka tidak bekerja.

Meskipun dari satu sisi workaholic dapat dipandang sebagai hal yang baik, tetapi di sisi lain, workaholic juga merupakan hal yang buruk. Banyak dari orang dengan kondisi ini mungkin sehat secara mental karena hal yang disukainya terpenuhi, tetapi tak memiliki kesehatan fisik yang baik karena terus menerus bekerja.

Workaholic juga menjadi hal yang negatif ketika orang yang mengalaminya memiliki tanggung jawab lain yang tak boleh diabaikan, seperti keluarga, anak, orang tua, bahkan kehidupan sosial yang sebenarnya harus dijaga. Mereka kerap meninggalkan kewajiban tersebut demi bekerja.

Overworked

Berbeda dengan workaholic, orang yang mengalami overworked bekerja secara berlebihan karena tuntutan pekerjaan. Mereka tak menginginkan terus menerus bekerja, tetapi karena tuntutan seperti pekerjaan dari atasan, target yang harus tercapai, hingga persaingan yang harus dimenangkan, maka mereka bekerja secara berlebihan.

Workaholic vs Overworked  Memahami Perbedaan dan Dampak Negatif Keduanya
Ilustrasi overworked. (Foto: Freepik/yanalya)

Menurut World Health Organization, overworked adalah kondisi bekerja berlebihan tanpa waktu istirahat yang cukup. Ini dapat menyebabkan stres hingga gangguan kesehatan fisik dan mental. Pasalnya, mereka terus bekerja hingga lembur di hari kerja dan di hari libur yang menjadi kebiasaan.

Orang-orang yang overworked dikaitkan dengan perasaan lelah yang terus dirasakan, kehabisan energi, hingga tak bisa lagi mengikuti ritme pekerjaan. Karena tubuh dipaksa untuk terus fokus dan berkonsentrasi untuk bekerja, produktivitas justru dapat menurun.

Overworked membawa dampak buruk yang berlipat bagi yang melakukannya. Karena secara fisik, mereka akan merasa selalu kelelahan, dan secara mental mereka akan merasakan burnout yang dapat mengarah ke gangguan mental, gangguan tidur, hingga masalah kesehatan lainnya.

Solusi

Karena keduanya memiliki dampak negatif jika dilakukan secara terus menerus. Maka setiap pekerja harus bisa memberikan batasan kapan harus bekerja dan kapan harus beristirahat. Karena pada dasarnya, baik tubuh secara fisik, maupun otak dan mental membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk dapat kembali bekerja.

Kerja memanglah penting untuk menyambung hidup, tetapi kesehatan lebih penting. Karena tanpa kondisi tubuh dan mental yang sehat, kamu tak dapat bekerja. Penting untuk menjaga keseimbangan antara bekerja dan beristirahat. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic