auto

Belajar dari Insiden Bocah 9 Tahun Bawa Kabur Mobil Ugal-ugalan, Orang Tua Harus Edukasi dan Awasi Anak

Penulis Rahma K
Aug 06, 2024
Ilustrasi anak dan orang tua dengan kendaraan bermotor. (Foto: Pexels/JAGMEET SiNGH)
Ilustrasi anak dan orang tua dengan kendaraan bermotor. (Foto: Pexels/JAGMEET SiNGH)

ThePhrase.id – Belum lama ini, terjadi insiden yang melibatkan seorang bocah berusia sembilan tahun yang mengendarai sebuah mobil Toyota Rush di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan dan menabrak sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat.

Diketahui, sang bocah mengendarai mobil secara ugal-ugalan, menabrak kendaraan lain, dan baru berhenti ketika menabrak tiang lampu merah yang membuat mobil ringsek. Insiden ini terjadi pada hari Sabtu (3/8).

Mengutip Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, dikatakan bahwa bocah berinisial MP tersebut diduga iseng mengambil kunci mobil dari rumah pemilik mobil yang merupakan tetangganya.

Kronologinya adalah sang bocah tengah bermain di komplek perumahan dan kemudian mengambil kunci mobil dari dalam rumah sang pemilik mobil. Tak tahu akan bahayanya, bocah tersebut kemudian mengendarai Toyota Rush tersebut dari daerah Perumahan Destap di Jalan Bangka VIII A, Mampang, Jakarta Selatan ke daerah Kemang. 

Pelajaran yang dapat diambil dari insiden ini adalah untuk orang tua agar mengawasi anaknya ketika sedang bermain, walaupun hanya di sekitar rumah. Ada pentingnya juga untuk mengetahui nama teman-teman anak beserta orang tuanya untuk mengenal pergaulan anak lebih dalam.

Selain itu, orang tua juga perlu mengedukasi anak-anaknya tentang mengendarai kendaraan. Di mana, kendaraan baik mobil maupun motor hanya boleh dikendarai oleh orang dewasa yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Orang tua juga tidak boleh memberikan kendaraan kepada anak-anak yang belum cukup umur. Maupun hanya untuk mencoba mengendarai agar bisa, baiknya dilakukan jika anak telah cukup umur dan tidak di bawah usia 17 tahun.

Lebih lanjut, orang tua juga perlu mengajarkan cara berkendara yang baik dan benar, serta peraturan lalu lintas sebelum memperbolehkan anak yang telah cukup umur belajar berkendara dan membuat SIM.

Dikutip dari Kumparan, ayah dari bocah yang menyebabkan kegaduhan dan membuat jalanan di daerah Kemang macet selama satu jam tersebut mengatakan sang anak memiliki rasa penasaran yang tinggi.

Kendati demikian, rasa penasaran perlu diiringi dengan edukasi dan pendampingan sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dalam kasus ini, pemilik mobil, kendaraan lain yang ditabrak, dan pengguna jalan yang merasakan akibat dari kemacetan yang ditimbulkan.

Orang tua juga perlu memberikan edukasi apa saja hal-hal yang benar dan juga yang salah. Jika insiden seperti ini terjadi, orang tua juga harus memberikan pelajaran kepada anak dan tidak semerta-merta melindungi tanpa menyadarkan bahwa apa yang dilakukannya adalah hal yang salah. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic