lifestyleRelationship

Dekat Secara Raga, Jauh Secara Rasa: Saat Seseorang Emotionally Unavailable

Penulis Rahma K
Sep 13, 2025
Ilustrasi. (Foto: Freepik)
Ilustrasi. (Foto: Freepik)

ThePhrase.idEmotionally unavailable adalah istilah yang sering dipakai untuk menggambarkan seseorang yang sulit membuka diri secara emosional atau tidak mampu memberi dukungan emosional yang dalam kepada orang lain. 

Kondisi ini bukan semata-mata menunjukkan sikap dingin atau acuh, melainkan sering kali berakar pada pengalaman pribadi, trauma masa lalu, atau pola pikir yang membuat seseorang enggan terlibat secara emosional. 

Orang yang emotionally unavailable cenderung menjaga jarak, enggan membicarakan perasaan, dan kesulitan menjalin kedekatan dengan orang lain. Bagi orang di sekitarnya, rasanya bak mengobrol dengan seseorang yang hadir secara fisik, tapi hatinya menjauh.

Dalam konteks hubungan sosial, emotional unavailability dapat terlihat ketika seseorang tidak mau berbagi cerita atau perasaannya, cenderung menghindar dari percakapan yang mengarah pada kedalaman emosional, dan sulit membangun kepercayaan. 

Hal ini membuat interaksi menjadi terasa dangkal sebab kebutuhan akan keintiman emosional tidak terpenuhi. Teman, keluarga, atau rekan kerja yang mengalami kondisi ini sering kali tampak hangat dan ramah di permukaan, namun jarang sekali benar-benar menunjukkan sisi rentan mereka. 

Dekat Secara Raga  Jauh Secara Rasa  Saat Seseorang Emotionally Unavailable
Ilustrasi. (Foto: Freepik/drobotdean)

Ketika emotional unavailability hadir dalam hubungan romansa, dampaknya bisa lebih menyakitkan. Pasangan yang merasa tidak mendapatkan keterbukaan dan dukungan emosional dari pasangannya bisa merasa kesepian, tidak dihargai, atau bahkan seolah-olah hubungannya hanya sebatas formalitas tanpa ikatan mendalam. Banyak yang menggambarkannya seperti menjalin hubungan sepihak, di mana satu pihak berusaha mendekat sementara pihak lain selalu mundur selangkah.

Secara umum, orang yang emotionally unavailable cenderung menghindari komitmen serius atau sulit mengekspresikan cinta dan perhatian secara konsisten. Mereka mungkin mudah menjauh saat hubungan mulai menuntut kedekatan lebih intens, yang mana kemudian dapat menimbulkan frustrasi atau kebingungan bagi pasangannya.

Penting untuk memahami bahwa emotional unavailability bukanlah sesuatu yang selalu disengaja. Banyak orang mengalami hal ini karena ketakutan akan terluka, pengalaman kegagalan dalam hubungan sebelumnya, atau ketidakmampuan mengelola emosi secara sehat. 

Kesadaran dan komunikasi terbuka bisa menjadi langkah awal untuk mengatasi masalah ini, baik bagi yang merasa emotionally unavailable maupun bagi pasangan atau teman yang merasakan dampaknya. Memahami pola juga membantu agar tak terseret dalam hubungan yang satu pihaknya hanya memberi sebagian, sementara kebutuhan emosional yang lain terabaikan.

Dalam kehidupan modern yang penuh tekanan dan durasi interaksi yang singkat, emotional unavailability menjadi fenomena yang cukup umum ditemui, baik dalam lingkup pertemanan maupun percintaan.  Menyadari tanda-tandanya dan mengenali apakah kita sendiri atau orang terdekat kita mengalami kondisi ini adalah langkah penting untuk membangun hubungan yang sehat. [rk]

Artikel Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic