leader

Inspiratif! Mahasiswa Tunanetra Bernama Farrel Lulus dengan Predikat Cum Laude dari UGM

Penulis Rahma K
Sep 06, 2023
Alexander Farrel. (Foto: ugm.ac.id)
Alexander Farrel. (Foto: ugm.ac.id)

ThePhrase.id – Memiliki keterbatasan bukan menjadi penghalang untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya bagi seorang Alexander Farrel Rasendriyo Haryono (22). Ia baru saja lulus program S1 dan menjadi seorang sarjana dari Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Lebih akrab disapa dengan nama Farrel, pemuda ini memiliki keterbatasan pada indera penglihatan. Hebatnya, keterbatasan tersebut tidak mematahkan semangatnya untuk menimba ilmu. Bahkan, ia termasuk salah satu mahasiswa yang meraih predikat cum laude.

Farrel menamatkan studi sarjananya dengan tepat waktu selama empat tahun. Selama berkuliah, ia juga merupakan mahasiswa yang rajin. Maka dari itu, ia berhasil lulus dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang unggul, yakni 3,74.

Wisuda Farrel yang berlangsung di Grha Sabha Pramana UGM, Kamis (24/8) lalu dihadiri oleh sang Ibu yang bernama Emil Tri Ratnasari (48). Kepada pihak UGH, Emil mengaku dirinya senang dan bangga anak sulungnya berhasil menyandang gelar sarjana. Selama prosesi wisuda, ia menangis haru ketika melihat Farrel menerima ijazah di atas podium.

Sang Ibu turut membagikan cerita bahwa Farrel adalah anak yang rajin belajar sejak kecil. Ia juga tidak suka mengeluh, serta memiliki tekad yang kuat untuk memiliki impian yang sama dengan pemuda seumurannya yang 'normal'.

Selama masa studinya, Farrel mengatakan tidak mengalami banyak kendala. Pasalnya, pemuda lulusan Fakultas Hukum ini banyak terbantu oleh para dosen dan teman-temannya di kampus. 

Saat kuliah tatap muka, Farrel selalu rajin mencatat apa yang disampaikan dosen. Para dosen juga membagikan materi pembelajaran selama kuliah. Pada kuliah daring, para dosen juga mengirimkan soft file. Saat ujian, ia ditempatkan di ruangan khusus yang dilengkapi aplikasi khusus agar ia dapat mengetahui soal-soal ujian yang ditanyakan.

Farrel juga melakukan hal yang sama dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya dalam mengerjakan skripsi, yakni melakukan riset, wawancara, dan menulis skripsi. "Sama dengan mahasiswa yang lain, saya menulis, riset, dan wawancara," ujarnya, dilansir dari laman resmi UGM.

Terkait tema skripsi yang dipilih, Farrel berfokus pada permasalahan hukum pajak penghasilan bagi penyandang disabilitas. Skripsinya memiliki kesimpulan, yaitu diperlukan ketentuan khusus penerapan pajak penghasilan bagi penyandang difabel. 

"Kesimpulan dari skripsi tersebut adalah diperlukan ketentuan khusus penerapan pajak penghasilan bagi penyandang difabel. Sebab, secara ekonomi mereka memiliki pengeluaran lebih besar dibanding dengan non difabel," tutur Farrel.

Sementara itu, terkait mobilitasnya di UGM selama empat tahun kuliah, Farrel mengaku banyak dibantu oleh teman-teman kuliahnya. Ia menggunakan ojek daring untuk berangkat ke kampus, dan sesampainya di kampus ia telah ditunggu oleh teman-temannya dan diantar masuk ke kelas.

Setelah menyelesaikan studi sarjananya ini, Farrel mengatakan memiliki rencana untuk melamar pekerjaan yang sesuai dengan profesinya di bidang hukum. Terlebih lagi hukum pajak, seperti peminatannya di kampus dan juga sejalan dengan ketertarikannya. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic