Perjalanan Karier Baskara Putra, Musisi Multitalenta di Balik Segudang Lagu Hits dari .Feast hingga Hindia

ThePhrase.id – Baskara Putra atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Hindia sukses menjadi musisi yang mendominasi industri musik Indonesia di tahun 2025 ini. Dengan kemenangan masifnya di Anugerah Musik Indonesia atau AMI Awards 2025 dan keberhasilannya menjadi Top Indonesian Artist di Spotify, sosok Baskara tak luput dari sorotan.

Di AMI Awards 2025, Baskara berhasil membawa pulang lima piala baik sebagai solois Hindia, maupun sebagai bagian dari band .Feast. Kategori yang dimenangkannya beragam, termasuk piala bergengsi Album Terbaik-Terbaik. Selain itu, ia juga memenangkan Artis Solo Pria atau Wanita Alternatif Terbaik, Album Alternatif Terbaik, Album Rock Terbaik, dan Video Musik Terbaik.

Kejayaannya di akhir tahun 2025 ini tak berhenti di situ. Pada ajang Spotify Wrapped Live Indonesia 2025, namanya diumumkan sebagai penyanyi yang menduduki peringkat atas di kategori Top Indonesian Artists of 2025 on Spotify dan juga Top Indonesian Male Artists of 2025 on Spotify.

Di tahun 2025 ini, Baskara memang merilis mixtape terbaru yang berjudul "Doves, '25 on Blank Canvas". Mixtape ini berisi 16 lagu, dan 15 di antaranya ditulis sendiri oleh dirinya sebagai Hindia. "everything u are" sebagai lagu utama dari album ini telah diputar 196 juta kali di platform Spotify.

Sebelum album ini, Baskara telah dikenal sebagai musisi dengan sederet lagu-lagu hits yang tak hanya diminati oleh para penggemarnya, tetapi juga pendengar kasual Indonesia secara general. Maka dari itu, tak heran jika pamornya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Agar kenal lebih dekat dengan sang musisi, yuk simak profil Baskara Putra berikut ini!

Profil Baskara Putra

Lahir dengan nama lengkap Daniel Baskara Putra pada 22 Februari 1994, Baskara adalah seorang penyanyi, penulis lagu, produser rekaman, dan komposer. Ia merupakan bagian dari grup musik .Feast sebagai vokalis dan juga anggota dari grup band Lomba Sihir, selain menjalani karier solo sebagai Hindia.

Perjalanan musiknya dimulai pada tahun 2011 ketika ia dan teman-temannya mendirikan grup musik .Feast. Kala itu, Baskara tengah menjalani studi pada jurusan Komunikasi di Universitas Indonesia. Band yang akhirnya debut di tahun 2012 ini mengusung genre rock alternatif dan juga indie rock.

Band yang saat ini beranggotakan empat orang ini menghadirkan lagu-lagu yang penuh dengan kritik sosial seperti lewat lagu ikonik "Peradaban" (2018) hingga "Berita Kehilangan" (2018). Baskara dan kawan-kawannya menyajikan musik yang menangkap keresahan generasi muda lewat lirik yang tajam, tetapi juga dengan aransemen yang dinamis.

Seiring berjalannya waktu, Baskara ingin mengekspresikan dirinya secara lebih intim. Maka dari itu, pada tahun 2018 ia memutuskan untuk berkarier solo dengan nama panggung Hindia. Langkah ini menjadi perwujudan keinginannya untuk bermusik sejak SMA ketika ia menemukan nama Hindia sebagai mononimnya.

Debut solonya dimulai dengan lagu "No One Will Find Me" (2018) dalam sebuah album kompilasi "Bertamu", diikuti oleh mini-album natal bertajuk "Tidak Ada Salju di Sini" (2018). Lalu pada tahun 2019, ia merilis lagu "Evaluasi" dan "Secukupnya", dua lagu yang sukses besar dan membuat namanya semakin melejit.

Puncaknya, di tahun 2019 ia merilis album studio perdananya yang bertajuk "Menari dengan Bayangan". Album ini tembus 1 miliar streaming di Spotify, sebuah prestasi pertama bagi solois pria Indonesia. Paduan lagu balada, rock, pop, dan elektronik dengan lirik yang puitis dan emosional diminati oleh generasi muda sebagai suara dari kegelisahan mereka.

Selain membentuk .Feast dan debut solo sebagai Hindia, Baskara juga tergabung dalam grup musik bernama Lomba Sihir yang terbentuk dari grup musik pengiring karier solonya sejak tahun 2019. Sebagian besar dari anggotanya terlibat dalam proses rekaman album "Menari dengan Bayangan" yang ikonik. Debut album grup ini kemudian dirilis pada tahun 2021 dengan berjudul "Selamat Datang di Ujung Dunia".

Perjalanan Baskara terus berkembang. Pada 2023, ia merilis album kedua "Lagipula Hidup Akan Berakhir", menunjukkan kedewasaan bermusik sekaligus keberanian menyentuh tema-tema kehidupan, identitas, dan eksistensi manusia.

Lagu-lagu di dalamnya, seperti "Cincin", "Kita ke Sana", hingga "Berdansalah, Karir Ini Tak Ada Artinya" sukses mencuri hati para pendengarnya. Album ini juga berhasil mengantarkannya memenangkan AMI Awards 2024 pada dua kategori, yakni Album Alternatif Terbaik dan Artis Solo Pria atau Wanita Alternatif Terbaik.

Selain lagu dari album ini, lagu-lagu lain Hindia seperti "Evaluasi", "Secukupnya", "Rumah Ke Rumah", "Besok Mungkin Kita Sampai", "Membasuh", "Evakuasi", dan "semua lagu cinta terdengar sama", bukan hanya sekadar lagu hits, tetapi juga berhasil merangkul pendengar yang mencari kejujuran emosional dalam musik.

Perjalanan Baskara dari nol dalam meniti kariernya di industri musik tanah air bukan hanya sekadar kesuksesan meraih popularitas. Ia membuktikan bahwa inovasi dan keberanian dalam berekspresi dapat mengubah keresahan menjadi sebuah karya seni yang jujur. [rk]