ThePhrase.id – Sosok Kristo Immanuel beberapa tahun belakangan makin dikenal secara luas di Indonesia. Berawal dari content creator yang jenius dalam menirukan suara atau impersonator, hingga menjadi aktor profesional.
Namanya makin meledak ketika ia membintangi film orisinal Netflix berjudul The Big 4 (2022) yang tayang pada bulan Desember 2022. Film ini tak hanya booming di Tanah Air, tetapi juga mendapatkan panggung di kancah internasional.
Ia berperan sebagai karakter Pelor yang merupakan anak terakhir dari persaudaraan angkat di keluarga yang jauh dari kata normal karena merupakan pembunuh bayaran.
Kristo Immanuel. (Foto: Instagram/kristo.immanuel)
Kendati demikian, pada film yang ber-genreaction-comedy ini, karakter Pelor digambarkan sebagai adik termuda yang kerap dijadikan umpan, tidak andal memegang senjata seperti kakak-kakaknya, tetapi berkepribadian yang kocak.
Sentuhan komedi dari beberapa karakter termasuk Pelor ini lah yang membuat film The Big 4 yang dibintangi oleh sederet artis ternama lain seperti Abimana Aryasatya, Putri Marino, Arie Kriting, Lutesha, hingga Marthino Lio dapat mencapai kesuksesan global.
Kali pertama akting profesional
Film The Big 4 merupakan kali pertama Kristo berperan sebagai aktor film profesional. Dengan kata lain, dapat dikatakan film ini merupakan debutnya. Meskipun sebelumnya ia pernah berperan pada konten rutin berjudul 'Pensi Netflix' di kanal Youtube Netflix Indonesia.
Ia juga pernah menjadi pengisi suara Soeharto di film Susi Susanti: Love All (2019), serta menjadi kameo karakter wartawan bernama Tony di film Teka-teki Tika (2021). Namun, The Big 4 merupakan film pertamanya berperan sebagai aktor profesional. Bahkan, ia mendapatkan peran yang cukup besar, sebagai pemeran pendukung utama.
Kristo Immanuel (dua dari kiri) dengan cast utama film The Big 4. (Foto: Instagram/kristo.immanuel)
Kali pertama berperan dan langsung beradu akting dengan aktor dan aktris papan atas yang telah memiliki pengalaman selama bertahun-tahun bukanlah hal yang mudah baginya. Ia merasa kesulitan pada awalnya.
"Perasaannya seneng banget ya pasti. Apalagi bisa bermain dengan Putri Marino, Michelle Tahalea, Marthino Lio, dan lain-lain. Karena it was dream come true. Karena waktu kecil pengin banget main film," ungkap Kristo, dilansir dari Antaranews.
"Kesulitannya adalah mengejar senior-senior saya yang sangat profesional di depan kamera maupun di belakang. Tapi yang aku senengin, kakak-kakakku ini semuanya sangat membantu," tambahnya.
Kuliah bidang film dan ingin jadi sutradara
Meski merupakan pendatang baru di industri perfilman, Kristo memiliki cita-cita untuk berada di industri ini. Pria kelahiran 28 Februari 1997 ini bahkan mengambil jurusan Film pada Universitas Multimedia Nusantara.
Kristo Immanuel. (Foto: Instagram/kristo.immanuel)
Selain menjadi aktor, ia bercita-cita menjadi sutradara. Dilansir dari wawancaranya dengan Prambors, Kristo mengatakan bahwa ia ingin dipandang sebagai seorang sutradara suatu hari nanti.
"Kalo gue pribadi, one day pengin dipandang sebagai director (sutradara). Karena cita-cita gue itu," ujar Kristo.
Dirinya telah menduduki kursi sutradara pada beberapa film pendek dan iklan. Ia juga pernah menjadi sutradara serial web berjudul Dealing With Myself (2020). Bahkan, ia turut menjadi asisten sutradara pada film tenar Teka-teki Tika (2021) yang disutradarai oleh Ernest Prakasa.
Sementara itu, di depan kamera atau di atas panggung, selain film-film di atas, Kristo juga telah membintangi berbagai film pendek serta menjadi kameo dan pemeran pendukung di serial web. Ia bahkan pernah membintangi teater musikal Cek Toko Sebelah di tahun 2022.
Kristo Immanuel (tengah) pada teater musikal Cek Toko Sebelah. (Foto: Instagram/kristo.immanuel)
Untuk yang akan datang, ia kan membintangi film 24 Jam Bersama Gaspar (2023) yang dibintangi oleh Reza Rahadian, Laura Basuki, Sal Priadi, hingga Shenina Cinnamon.
Awali karier sebagai impersonator
Sebelum tenar seperti saat ini, Kristo adalah seorang content creator yang jenius dalam menirukan suara orang lain, tokoh film, tokoh besar, kartun, hingga suara hewan. Asal muasal ia dikenal adalah karena sebuah video impersonate yang ia unggah di media sosialnya.
Ia mendadak viral dan bahkan diundang ke acara televisi Hitam Putih di channel Trans 7, Brownis di Trans TV, Viral Banget di Kompas TV, hingga Gokil di NET.
Bukan langsung bahagia, ia justru sempat merasa takut. "Awalnya gue takut, gue gak mau viral, karena kan viral itu terkadang konotasinya negatif," ujarnya.
Kristo Immanuel. (Foto: Instagram/kristo.immanuel)
Tetapi, berkat dukungan dari dosen dan teman-temannya, Kristo memilih untuk memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mantap menjadi impersonate artist, atau seorang impersonator. Karena itu, ia mendapatkan kesempatan untuk menjadi pengisi suara di film Susi Susanti: Love All (2019).
Bakatnya dalam menirukan berbagai suara bukan datang begitu saja. Ia telah mengasahnya sejak masih duduk di bangku sekolah. Ia gemar menonton kartun yang memiliki karakter dengan berbagai suara. Ia pun belajar menirukan suara berbagai karakter kartun.
"Jadi dulu hobinya tuh memang nonton kartun, nonton film. Terus awalnya cuma suka sama kartun dan film itu, terus lama-lama tertarik 'kok kayaknya lucu kalau bisa niruin suara mereka' gitu," bebernya, pada acara televisi Gokil di NET. [rk]